Kopi adalah salah satu jenis minuman yang sangat dikenal oleh masyarakat kita dan kebiasaan minum kopi pada seseorang seringkali sulit untuk dihindarkan. Seperti halnya dengan merokok atau konsumsi minuman beralkohol, minum kopi memang sulit untuk dilepaskan jika sudah menjadi suatu kebiasaan seseorang.
Hal itu disebabkan karena minum kopi dapat menimbulkan efek candu atau ketagihan. Minum kopi dapat juga menjadi suatu kebiasaan dalam sebuah keluarga. Bahkan di antara para penikmat kopi pun, sampai ada yang menyatakan jika mereka tidak minum kopi dalam sehari rasanya tidak nyenyak untuk tidur.
Sebenarnya menikmati kopi belum tentu menyebabkan suatu masalah besar dalam kesehatan seseorang. Namun kafein, yaitu zat aktif dalam kopi, mempunyai beberapa pengaruh terhadap tubuh, antara lain menimbulkan kontraksi otot polos di saluran kemih. Oleh karena itu, penikmat kopi biasanya sering timbul rasa ingin buang air kecil.
Selain itu, akibat menikmati kopi yang terlalu berlebihan dapat berdampak pada aliran darah ke ginjal. Bertambah cepatnya detak jantung dan dilatasi pembuluh darah arteri memberikan pengaruh bertambah derasnya aliran darah ke ginjal. Namun, apabila ginjal seseorang tidak mengalami masalah, meminum kopi bukanlah sebuah kebiasaan yang harus diwaspadai. Gagal ginjal lebih disebabkan oleh faktor genetik, penyakit infeksi, penyakit metabolisme atau gangguan kelenjar tiroid, dan penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes, serta tumor.
Justru yang harus diwaspadai adalah efek terhadap kecanduan kopi. Apabila menikmati kopi masih dalam takaran yang wajar (dua cangkir per hari), diduga tidak akan berpengaruh langsung terhadap gagal ginjal. Akan tetapi, jika konsumsi kopi sudah melampaui batas (3 sampai 5 cangkir per hari), sebaiknya harus segera dibatasi jumlah konsumsinya. Menghentikan kebiasaan minum kopi yang berlebihan dapat dilakukan secara bertahap. Dimulai dari jumlah cangkir per hari sampai pada pengurangan jumlah takarannya per cangkir per harinya.