Tampilkan postingan dengan label berpuasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berpuasa. Tampilkan semua postingan

20 Mukjizat Puasa terhadap Kesehatan Manusia

Berbagai penelitian telah mengungkap adanya mukjizat puasa ditinjau dari perpekstif medis modern. Dalam penelitian ilmiah, tidak ditemukan efek merugikan dari puasa Ramadhan pada jantung, paru, hati, ginjal, mata, profil endokrin, hematologi dan fungsi neuropsikiatri.

Penelitian meta analisis atau penelitian terhadap berbagai Abstrak Terkait ini diperoleh dari Medline dan jurnal lokal di negara-negara Islam 1960-2009. Seratus tiga belas artikel yang memenuhi kriteria untuk pemilihan kertas dikaji secara mendalam untuk mengidentifikasi rincian bahan terkait.

Hasilnya, terdapat manfaat luar biasa dan tidak disangka sebelumnya oleh para ilmuwan tentang adanya mukjizat puasa Ramadhan bagi kesehatan manusia. Meskipun puasa Ramadhan aman untuk semua orang sehat dan beberapa kondisi sakit tertentu, namun dalam keadaan penyakit tertentu seseorang harus berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi ilmiah.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim. Saat itu, dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam kesehatan.

Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: "Berpuasalah maka kamu akan sehat." Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular.

Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga puasa memiliki perbedaan dibandingkan starvasi biasa.

Inilah 20 Mukizat Puasa Terhadap Kesehatan Manusia

1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.

Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.

2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.

3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.

4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.

5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui
Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.

6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa
Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.

Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.

7. Penurunan glukosa dan berat badan
Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan.

Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.

8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.

9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.

10. Bermanfaat Bagi Jantung
Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa.

Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian "chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.

11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya.

Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.

12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal.

Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.

13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa.

Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.

14. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.

15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.

16. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.

17. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH).

Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya

18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Seorang peneliti diMoskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi risiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.

19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah.

Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.

20. Menurunkan adrenalin
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis telah menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan ramadhan bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa, secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia. Dalam mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori dan opini.

Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah. Wajar saja, bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam kesehatan manusia.

Berpuasa Sehat dengan Tidur Sehat

Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, ada perubahan-perubahan yang akan mempengaruhi kinerja manusia. Bukan saja olah emosi dan menahan lapar ataupun haus, tetapi juga perubahan pola tidur. Bahkan perubahan pola tidur ini sebaiknya sudah diantisipasi jauh hari.

Tidur yang sehat adalah kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi, sama seperti kebutuhan akan udara dan vitamin. Berbagai fungsi tubuh, dapat terganggu dengan perubahan pola tidur.

Penelitian kedokteran modern tak dapat meneliti langsung manfaat dari tidur, namun kami dapat melihat akibat dari kekurangan tidur. Jadi para peneliti menilai apa-apa yang terganggu pada orang yang sedang mengalami kekurangan tidur. Perubahan pola tidur dapat mempengaruhi produktivitas, kesehatan dan keselamatan.

Ketiga faktor inilah yang akan diulas menjelang bulan Ramadhan ini.

Produktivitas

Tidur bukanlah kemalasan. Walau saat tidur kita tampak pasif dan tak melakukan sesuatu, sesungguhnya tubuh kita bekerja keras membangun dan memperbaiki diri. Contoh yang paling mudah, kita dapat melihat sendiri, saat terbangun biasanya kita sedikit berkeringat. Sedangkan dari perekaman fungsi-fungsi tubuh saat tidur didapati bahwa berbagai organ bekerja memperbaiki dirinya. Bahkan otak pun menjadi sangat aktif saat tidur! Pada saat tidur dibangun kemampuan kognitif manusia. Kemampuan konsentrasi, kreativitas, ketelitian, semangat dan emosi positif, semuanya hanya dibangun saat tidur.

Coba lihat diri sendiri, saat harus bekerja dalam kondisi kekurangan tidur, apakah kopi atau minuman penambah energi dapat mengembalikan itu semua? Tidak, kafein hanya menunda kantuk. Kemampuan mental dan kognitif sama sekali tidak terbantu. Bahkan kelelahan lah yang pada akhirnya menggerogoti produktivitas kita.

Pada saat kekurangan tidur kita pun cenderung emosional dan tak sabaran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan kondisi kurang tidur melaporkan hidup lebih bahagia setelah mencukupi tidur selama beberapa waktu, dan mereka memutuskan untuk terus mencukupi tidurnya. Ketahui juga bahwa hanya dalam proses tidur terjadi proses konsolidasi ingatan.

Setelah belajar dan menerima rangsang ingatan sepanjang hari, hanya lewat tidur semua ingatan ini dapat disimpan dengan baik. Tak heran jika siswa dengan tidur yang cukup dapat lebih berprestasi dibanding yang kurang. Demikian juga orang dewasa, dengan tidur yang cukup, daya ingatnya dapat lebih terpelihara.

Berbagai penelitian juga telah membuktikan bagaimana kecukupan tidur dapat meningkatkan kreativitas dan ketelitian seseorang. Bahkan, tidur yang sehat dinyatakan memberikan kemampuan untuk mengambil keputusan yang optimal. Rasa lemas dan lelah yang kita alami saat berpuasa tidak datang dari kurangnya asupan gizi, tetapi dari perubahan pola tidur. Dengan memperhatikan kesehatan tidur, niscaya ibadah puasa akan berlangsung dengan produktif.

Kesehatan
Sudah banyak penelitian yang menunjukkan efek negatif dari pengurangan durasi tidur bagi kesehatan. Kondisi kurang tidur diketahui meningkatkan resiko diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah serta menurunkan daya tahan tubuh. Kondisi kurang tidur telah diketahui meningkatkan kadar kortisol yang berhubungan dengan resistensi tubuh terhadap insulin. Aktivitas sistem saraf simpatis akibat kondisi kurang tidur juga diketahui menghambat fungsi pankreas. Keduanya diketahui berhubungan dengan terjadinya diabetes.

Di samping itu kondisi kurang tidur akan meningkatkan kadar ghrelin dan menekan leptin. Ghrelin adalah hormon peningkat nafsu makan, sedangkan leptin berfungsi menekan nafsu makan. Akibatnya orang kurang tidur akan memiliki nafsu makan tinggi tanpa ada rem yang menahan. Jangka panjang kondisi kurang tidur dapat mengakibatkan obesitas, sementara dalam jangka pendek kekurangan tidur memicu hasrat untuk mengkonsumsi karbohidrat. Penderita diabetes yang berpuasa harus ekstra memperhatikan tidurnya, agar tak terjadi lonjakan kadar gula darah.

Durasi tidur yang kurang, lewat mekanisme peningkatan sistem saraf simpatis juga meningkatkan tekanan darah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur kurang dari 5 jam akan meningkatkan resiko hipertensi dan penyakit-penyakit kardiovaskular. Sementara penelitian lain di Harvard menyatakan bahwa selain durasi tidur, kualitas tidur juga penting untuk menekan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Perhatikan juga resiko terkena penyakit-penyakit infeksi menular. Daya tahan tubuh hanya bekerja optimal saat tidur. Berbagai vitamin dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi tanpa tidur yang baik semuanya jadi percuma.

Keselamatan
Coba anda perhatikan, seminggu awal bulan puasa biasanya banyak terjadi kecelakaan. Kenapa? Ini disebabkan oleh perubahan pola tidur dan kita belum terbiasa dengan pola tidur yang baru ini. Lewat dari seminggu biasanya kita sudah lebih terbiasa. Kemampuan mengendara membutuhkan kewaspadaan, konsentrasi dan refleks menghindar yang baik. Semuanya ini hanya dijaga oleh tidur. Bahaya mengendara bukan hanya tertidur. Mengendara dengan kantuk dikatakan sama bahayanya dengan mengendara dalam keadaan mabuk.

Sudah cukup sering kita melihat berita di media bagaimana kantuk dapat mengakibatkan kecelakaan fatal. Bukan saja kecelakaan lalu lintas, tetapi juga kecelakaan di tempat kerja. Kita lihat saja data penyebab kecelakaan pada saat operasi ketupat tahun 2011. Sebanyak 449 kejadian disebabkan oleh kendaran yang tidak layak, sementara kondisi jalan yang tak layak mengakibatkan 387 kecelakaan.

Yang disebabkan oleh kantuk? Ada sebanyak 1018 kecelakaan! Bayangkan! Angka yang amat besar. Seharusnya angka ini dapat ditekan dengan perilaku tidur yang sehat! Ingat juga kecelakaan yang terjadi di Chernobyl, atau kecelakaan kapal tanker Exxon Valdezz. Semua disebabkan oleh kelelahan akibat kurang tidur.

Tidur Sehat di Bulan Ramadhan
Tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek restoratif tidur. Jadi tak ada jalan lain selain mencukupi tidur ketika mengantuk.

- Persiapkan perubahan pola tidur jauh hari. Perlahan majukan jadwal tidur agar bisa beristirahat lebih awal. Jangan lagi begadang.
- Setelah sahur nantinya, jika masih ada waktu, tidurlah sejenak. Apalagi jika berkendara, jangan memaksakan diri mengendara dalam kondisi kurang tidur dan mengantuk. Lebih aman naik kendaraan umum saja.
-  Di tempat kerja, manfaatkan waktu istirahat siang untuk beribadah dan tidur. Tidur siang 20-30 menit akan memberikan semua manfaat tidur. Anda dapat bangun segar dan kembali produktif.
-  Tidur di siang hari bilamana sempat tentu baik bagi kesehatan.
- Sepulang kerja, jika mengantuk jangan berkendara! Tidur sejenak terlebih dahulu.
-   Ingat, syarat mampu berkendara dengan baik adalah malam sebelumnya tidur minimal 6 jam. Ini juga penting saat mudik nantinya.

Puasa Mencegah Penyakit Kronis

Data survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2004 menunjukkan, berbagai faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner dan penyakit stroke meningkat pada masyarakat.

Hasil survey tersebut menunjukkan, terjadi peningkatan gaya hidup tidak sehat pada masyarakat Indonesia yaitu kebiasaan merokok, kurang aktivitas fisik, makan tidak seimbang, kegemukan, diet rendah serat/kurang buah dan sayur serta mengkonsumsi makanan tinggi kalori serta makanan tinggi lemak hewani.

Tentu kondisi ini harus diantisipasi oleh kita semua. Puasa Ramadhan bagi masyarakat muslim merupakan kesempatan untuk memperbaiki kondisi gaya hidup yang tidak sehat ini.
 
Kenapa puasa memperbaiki gaya hidup tidak sehat?
Puasa Ramadhan yang dilaksanakan masyarakat muslim merupakan suatu keadaan yang secara medis dikenal sebagai Prolonged Intermittent Fasting. Puasa adalah pengaturan makan dimana biasanya kita makan 3 kali menjadi 2 kali dengan jarak antara 2 makan sekitar 14 jam yaitu tidak menkonsumsi makan dan minum mulai dari sahur sampai dengan berbuka.

Dengan pengaturan makan ini, akan terjadi pengurangan asupan makan atau asupan kalori. Dengan mengurangi makan terjadi penurunan asupan kalori, asupan lemak juga berkurang. Asupan lemak yang berkurang akan juga mengurangi asupan kolesterol. Jika seseorang berpuasa dengan baik mustinya parameter laboratorium akan membaik.

Kolesterol total, trigliserida akan menurun. Begitu pula kolesterol jahat (LDL) juga akan menurun. Kadar asam urat mustinya juga menurun, begitu pula bagi orang yang memang sudah menderita gula darah tinggi, mustinya gula darahnya juga terkontrol. Berbagai penelitian pada penduduk yang berpuasa melaporkan penurunan kadar LDL dan meningkatnya kadar HDL. Hal ini jelas positif untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler. Hal ini tidak terwujud kalau kita menerapkan budaya balas dendam saat berbuka dengan mengonsumsi makan secara berlebih-lebihan. 

Selama melaksanakan puasa Ramadhan, seharusnya juga bagi seorang perokok dapat mengurangi konsumsi rokok. Selama puasa, para perokok bisa berpuasa untuk tidak merokok, karena merokok membatalkan puasa. Para perokok dapat menahan diri untuk tidak merokok selama 14 jam. Setelah waktu berbuka sampai sahur, perokok pun harus melakukan aktivitas sholat wajib dan sholat tarawih dan juga perlu tidur, sehingga otomatis mereka pasti akan mengurangi rokok. 

Selama  Ramadhan, aktivitas sehari-hari sebaiknya tetap dilakukan. Tidur sepanjang hari dengan alasan berpuasa tidak dianjurkan, baik secara medis maupun secara agama. Selama puasa Ramadhan selain melaksanakan ibadah wajib, masyarakat yang melaksanakan puasa tetap dianjurkan untuk menambah ibadah sunat termasuk sholat. Malam hari diisi oleh sholat tarawih ada yang 11 raka'at ada yang 23 rakaat. 

Konsumsi sayur dan buah-buahan dianjurkan saat buka dan sayur-sayuran. Menu yang dianjurkan saat berbuka adalah jus buah dan konsumsi kurma dan tetap juga mengonsumsi sayur-sayuran saat makan berbuka dan saat sahur. Buah-buahan dan sayur-sayuran mengandung serat, mineral, vitamin,anti oksidan dan karbohodrat kompleks, untuk kacang-kacangan bahkan juga mengandung protein nabati. 

Akhirnya, dengan berpuasa kita bisa mengatur makan kita, mengurangi konsumsi karbohidrat dan lemak, mengurangi rokok bagi yang merokok, tetap melakukan aktifitas dan meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan. Rangkaian aktivitas sehat ini akan membuat tubuh kita sehat dan terhindar dari berbagai penyakit degeneratif seperti stroke, sakit jantung dan obesitas. 

Salam Sehat
 

Copyright © EdyPk blog - All Right Reserved.