Berbagai penelitian telah mengungkap adanya mukjizat puasa ditinjau  dari perpekstif medis modern. Dalam penelitian ilmiah, tidak ditemukan  efek merugikan dari puasa Ramadhan pada jantung, paru, hati, ginjal,  mata, profil endokrin, hematologi dan fungsi neuropsikiatri.
Penelitian meta analisis atau penelitian terhadap berbagai Abstrak Terkait ini diperoleh dari
 Medline  dan jurnal lokal di negara-negara Islam 1960-2009. Seratus tiga belas  artikel yang memenuhi kriteria untuk pemilihan kertas dikaji secara  mendalam untuk mengidentifikasi rincian bahan terkait.
Hasilnya,  terdapat manfaat luar biasa dan tidak disangka sebelumnya oleh para  ilmuwan tentang adanya mukjizat puasa Ramadhan bagi kesehatan manusia.  Meskipun puasa Ramadhan aman untuk semua orang sehat dan beberapa  kondisi sakit tertentu, namun dalam keadaan penyakit tertentu seseorang  harus berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi ilmiah
.
Bulan  Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim. Saat itu,  dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua umat muslim  yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh.  Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi terdapat  keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian,  pahala berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam kesehatan.
Allah  berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti  ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan  Abu Nu'aim: 
"Berpuasalah maka kamu akan sehat." Dengan  berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat  jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam  berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai  aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan  biomolekular.
Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau  kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara  total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan  konsep puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak  makan, minum dan berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga  terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga puasa memiliki  perbedaan dibandingkan starvasi biasa.
Inilah 20 Mukizat Puasa Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Berbeda  dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu  kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi  keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan  berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi  glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka  dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus  memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan  fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena  terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi  sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih  aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
Kemudian  juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan  asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam  darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam  penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia &  tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah  serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan  orang yang tidak berpuasa.
4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa  ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak  terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin  glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus  berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah  penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau  komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui 
Terdapat  sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok  tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata  dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar  glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi  butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa
Penelitian  di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University  Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi  berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan  Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler  ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD),  peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan  diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan  amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D)  rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, 
low-density lipoprotein (LDL), 
high density lipoprotein (HDL), 
very Low density lipoprotein  (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah  Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan  yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu,  perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan  rasio arteri umbilikalis S / D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Studi  kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical  Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa  tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein  densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low   density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini  menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat  badan.
Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan,  peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada  bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam  darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon  kelaparan  biokimia.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ketika  berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar  gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat  perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium  dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang  berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Sedangkan  pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon  virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian  menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan  harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang  disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita  tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.
10. Bermanfaat Bagi Jantung
Beberapa  penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang  mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan  tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan  protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering  terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa.
Saat berpuasa ternyata  terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri  ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.  Beberapa penelitian "chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan  berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu  tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang  meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan  kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat  puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang  terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi  format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk  memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya.
Pola makan saat puasa  dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan  berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat,  kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel  lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh  mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak  lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin
Penghentian  konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin  dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai  1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini  akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam  puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini  berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan  menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel  darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Penelitian  menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali  lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T  mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa  terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1  dibandingkan sebelum puasa.
Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan  penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang
Penelitian  endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat  rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan  ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan  insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan  salah satu rahasia hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Manfaat  lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam  penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron,  prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil  akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan  sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan  pengaruh kedua testis.
16. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
Manfaat  lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada  membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis.  Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan  progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa  terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan  kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
Dalam  sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa  dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian  tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang  kantung (FSH) dan lemotin (LH).
Terjadi perubahan kadar berbagai hormon  tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon  testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak  menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena  beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual  meningkat pesat melebihi sebelumnya
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Seorang  peneliti diMoskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan  mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat  perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya  menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi risiko kompilkasi  kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual  kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia
Manfaat  puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam  kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi  psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis  berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah  bulan penuh berkah.
Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali  dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di  bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama  manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai  peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan  Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang,  gembira, puas serta bahagia.
20. Menurunkan adrenalin
Keadaan  psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa  ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan  jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil  kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan  pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah  volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga  menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah.  Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit  pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan  lainnya.
Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis telah  menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan ramadhan  bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Sebaliknya banyak  penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa, secara  umum tidak akan mengganggu tubuh manusia. Dalam mencermati temuan  ilmiah tersebut akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan yang  dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori dan opini.
Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah.  Wajar saja, bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum  muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan  mukjizat dalam kesehatan manusia.