Tampilkan postingan dengan label film lebaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label film lebaran. Tampilkan semua postingan

Tanah Surga Katanya : Rumput Tetangga Yang Lebih Hijau

EdyPk Blog - Setiap tahunnya, Deddy Mizwar selalu merilis satu judul film sejak 2009. Biasanya dia menduduki posisi produser maupun bermain dalam film tersebut. Ingat saja judul-judul seperti IDENTITAS, ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI) hingga KENTUT.

Kini, untuk mengisi libur lebaran 2012, Deddy menjadi eksekutif produser sekaligus bintang tamu dalam film bertajuk TANAH SURGA... KATANYA. Merupakan drama satir bertema nasionalis yang ceritanya terinspirasi dari lirik lagu Kolam Susu milik Koes Plus.

TANAH SURGA... KATANYA menyorot tentang Hasyim (Fuad Idris), sukarelawan konfrontasi Indonesia - Malaysia tahun 1965 dan cucunya, Salman (Osa Aji Santoso). Dua karakter ini tinggal di dekat perbatasan Indonesia - Malaysia dan menyadari kenyataan bahwa rumput tetangga begitu indah.

Pada suatu hari kedatangan ayah Salman, Haris (Ence Bagus), dari Malaysia, memberi sebuah pertanyaan penting pada keduanya: cintakah mereka pada Indonesia? Pasalnya Haris rela tinggalkan tanah air demi hidup lebih layak. Lalu, apa yang terjadi jika Haris ajak ayah dan anaknya tinggalkan Indonesia demi hidup lebih mapan daripada tak dijamah oleh negaranya sendiri?

Lagi, sebuah drama penuh sindir sana-sini  khas Deddy Mizwar yang selalu menjamah apa yang tak bisa dijamah sineas lain. Di tengah ritme film yang itu-itu saja, dengan berani Daniel Rifki, selaku penulis naskah, menampar muka kita secara telak dengan sebuah pertanyaan: 'Sudahkah kita menghargai negara ini?'

Di balik krisis kepercayaan terhadap bangsanya sendiri, rasa cinta pemuda kekinian terhadap Indonesia memang perlu dipertanyakan. Tak heran jika dengan sederhana TANAH SURGA KATANYA memberi sebuah pesan untuk tetap mencintai bumi pertiwi apapun yang terjadi.

Pesan yang begitu dalam, tentu saja. Digambarkan dengan cukup sempurna oleh Herwin Novianto yang sebelumnya sutradarai JAGAD X CODE. Pun dengan ensemble cast yang mampu berperan sesuai porsi, tak lebih dan tak kurang.
Sayangnya, ritme film yang begitu lambat membuat penonton harus ekstra sabar agar bisa menikmati pesan tersebut. Karena, jujur saja, film ini berbeda dari sajian Deddy Mizwar sebelumnya. TANAH SURGA... KATANYA hampir tak dipenuhi celetukan pemancing tawa. Film ini terlalu serius di ranahnya tanpa pikirkan bahwa terkadang yang disajikan begitu bertele.

Terlepas dari itu, film yang sinematografinya digarap dengan sangat ciamik oleh Anggi Frisca, membuka mata kita bahwa hijaunya negara tetangga sebenarnya bukan salah mereka. Namun salah kita yang tak bisa berpikir secara sederhana untuk mencintai saja negara ini.

sumber: kapanlagicom

Cinta Suci Zahrana: Official Video Trailer 2012

Film Cinta Suci Zahrana akan dirilis di bioskop-bioskop di Indonesia pada tanggal 15 Agustus 2012. Ingin tahu trailer filmya, cek di video ini:


Cinta Suci Zahrana: Memaknai Cinta Suci

Satu lagi film religi yang diproduksi oleh Sinemart yang akan memanjakan diri Anda dan keluarga di Hari Raya Idul Fitri nanti.

Film ini berdasarkan novel karya Habibburahman El Shirazy yang sebelumnya terkenal lewat novel laris Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih dan Dalam Mihrab Cinta.

Film diperankan oleh Meyda Safira, Miller Khan, Kholidi Asadil Alam, Citra Kirana, Faradina serta aktor dan aktris senior seperti Amoroso Katamsi, Nena Rosier, Lenny Marlina, El Manik, Sitoremi Prabuningrat, Rahman Yacob, Cici Tegal. Lokasi syuting ini mengambil tempat di Kota Semarang.

Kisah Cinta Suci Zahrana berawal dari keinginan seorang wanita bernama Zahrana (Meyda Sefira) yang mencari pendamping hidup seorang pria saleh dan bertanggung jawab atas dirinya dan anak-anaknya kelak.

Dewi Zahrana atau akrab dipanggil Rana, adalah seorang perempuan sekaligus dosen berprestasi di Universitas Mangunkarsa, Semarang yang mengajarkan ilmu arsirektur. Namun semua jerih payah dan prestasi membanggakan Zahrana sedikitpun tidak membuat kedua orang tuanya bangga, terutama ayahnya yang bernama Munajat (Amaroso Katamsi).

Dengan sederet prestasi yang dicapai oleh Zahrana tidak membuat ayahnya bangga. Sang ayah meminta kepada putrinya tersebut untuk segera menikah karena usianya yang sudah 34 sudah pantas untuk naik pelaminan. Permintaan orang tuanya ini yang membuat hati Zahrana bergejolak.

Demi membahagiakan orang tuanya, Zahrana mulai mencari pemdamping hidup. Sosoknya yang cantik, cerdas, dan saleha memang menjadi daya tarik kaum pria. Banyak pria yang mencoba meminangnya, namun semuanya tak sesuai dengan yang diinginkan Zahrana yaitu taat dengan agamanya.

Ditengah-tengah mencari jodoh, Dekan Fakultas Teknik dan Arsitektur Universitas Mangunkarsa, H. Sukarman, M.Sc. (Rahman Yacob) mencoba untuk melamar Zahrana. Namun melihat sifat dan kepribadian H. Sukarman yang berstatus duda, genit dan suka main perempuan, Rana akhirnya terpaksa menolak lamaran tersebut.

Penolakan yang dilakukan oleh Rana ternyata berbuntut panjang dan membuat pak Karman murka terhadapnya. Rana diancam akan dipecat sebagai dosen di Universitas Mangunkarsa, jika dirinya tetap tidak mau menerima lamaran pak Karman.

Namun Zahrana tetap tegas bersikap, meskipun ia sudah dianggap sebagai perawan tua, bukan berarti dia bisa asal untuk menikah.

Merasa putus asa, Zahrana pun meminta pertolongan pada Kiai Amir Shadiq (El Manik), pengasuh pesantren tempat Zahrana bekerja sebagai guru STM. Kiai Amir pun menjodohkannya dengan Rakhmat (Kholidi Asadil Alam) yang hanya penjual kerupuk dan tamatan SMK.

Karena yakin dengan pilihan Kiai, Zahrana pun terpukau dengan sifat Rakhmat yang saleh meski pendidikannya jauh lebih rendah. Zahrana akhirnya mempersiapkan pernikahan di rumahnya tak lama kemudian. Sayang, calon suami tewas tertabrak kereta di malam akad nikahnya.

Keadaan tersebut semakin memburuk disusul dengan meninggalnya ayah Zahrana. Ia pun merasa syok berat hingga harus masuk rumah sakit. Namun pada akhirnya, Zahrana menikah dengan mahasiswanya yakni Hasan.

Secara keseluruhan, kisah dari Cinta Suci Zahrana sangatlah inspiratif dan relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Film tersebut juga sukses menyampaikan pesan tentang pentingnya peran keluarga dan teman serta tidak mengenal putus asa dalam menghadapi ujian Tuhan. 'Motivasi' mungkin menjadi salah satu kata yang tepat untuk menggambarkan inti dari film garapan sutradara H. Chaerul Umam kali ini.

sumber: ghiboo.com
 

Copyright © EdyPk blog - All Right Reserved.