Direktur Utama Radio Republik Indonesia (RRI) Rosarita Niken Widiastuti terpilih menjadi Presiden Asia Pacific Institute for Broadcasting Development (AIBD) di Kathmandu, Nepal. Rosarita terpilih secara demokratis melalui mekanisme pemungutan suara pada AIBD General Conference di Kathmandu, Nepal.
AIBD adalah lembaga nirlaba yang didirikan oleh para menteri penerangan di seluruh kawasan Asia Pasifik sejak 38 tahun yang lalu. Konferensi besar AIBD yang berlangsung di Kathmandu, Nepal mulai 25 hingga 27 Juli 2012 tersebut diikuti oleh lebih dari 40 negara.
"Selama 38 tahun, baru sekarang orang Indonesia dipercaya dan terpilih menjadi Presiden AIBD," kata Niken dalam pesan elektronik yang diterima pada Ahad (29/7).
Menurut Niken, yang menjadi anggota AIBD saat ini bukan lagi radio televisi se-Asia Pasifik, tetapi juga lembaga-lembaga internasional. "Sebelum menjadi Presiden AIBD, saya masuk dalam tim Strategic Plan AIBD yang menyusun platform kebijakan penyiaran internasional," ujar Niken.
Platform kebijakan tersebut, lanjut Niken, menyangkut konten sesuai isu global, regional dan lokal, perkembangan teknologi digital, konvergensi dan sosial media, manajemen dan bisnis.
"Selain bergabung dalam tim Strategic Plan, saya juga anggota tim yang membahas Deklarasi Bangkok 2003+10 yang secara resmi mulai diberlakukan setelah konferensi besar tersebut," ungkap Niken.(Ant/BEY)
AIBD adalah lembaga nirlaba yang didirikan oleh para menteri penerangan di seluruh kawasan Asia Pasifik sejak 38 tahun yang lalu. Konferensi besar AIBD yang berlangsung di Kathmandu, Nepal mulai 25 hingga 27 Juli 2012 tersebut diikuti oleh lebih dari 40 negara.
"Selama 38 tahun, baru sekarang orang Indonesia dipercaya dan terpilih menjadi Presiden AIBD," kata Niken dalam pesan elektronik yang diterima pada Ahad (29/7).
Menurut Niken, yang menjadi anggota AIBD saat ini bukan lagi radio televisi se-Asia Pasifik, tetapi juga lembaga-lembaga internasional. "Sebelum menjadi Presiden AIBD, saya masuk dalam tim Strategic Plan AIBD yang menyusun platform kebijakan penyiaran internasional," ujar Niken.
Platform kebijakan tersebut, lanjut Niken, menyangkut konten sesuai isu global, regional dan lokal, perkembangan teknologi digital, konvergensi dan sosial media, manajemen dan bisnis.
"Selain bergabung dalam tim Strategic Plan, saya juga anggota tim yang membahas Deklarasi Bangkok 2003+10 yang secara resmi mulai diberlakukan setelah konferensi besar tersebut," ungkap Niken.(Ant/BEY)