Tampilkan postingan dengan label bau mulut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bau mulut. Tampilkan semua postingan

Yogurt Baik untuk Kesehatan Gusi

Selain rasanya yang segar dan nikmat, yogurt dikenal sebagai makanan yang sangat baik untuk kesehatan pencernaan.  Kandungan bakteri yang menguntungkan dalam yogurt juga sudah lama diketahui sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Mengonsumsi yogurt secara teratur tidak hanya akan membuat pencernaan Anda sehat, namun menurut penelitian terbaru,  yogurt atau jenis makanan lain yang mengandung asam laktat  juga sangat bermanfaat bagi kesehatan mulut dan gusi.

Peneliti dari Jepang Dr. Yoshihiro Shimazaki beserta rekannya belum lama ini melaporkan bahwa kebiasaan mengonsumsi yogurt dan minuman mengandung asam laktat secara signifikan dapat menghindarkan seseorang dari penyakit periodontal atau gangguan gusi kronis.

“Namun, susu dan keju tidak termasuk di dalamnya,¨ tegas Shimazaki

Penyakit periodontal adalah suatu keadaan peradangan dan degenerasi dari jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Penyakit periodontal bersifat kronis, kumulatif dan progresif yang dapat mengakibatkan penderita kehilangan gigi. Faktor penyebab penyakit periodontal ini sangat kompleks, dan merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada kelompok usia
35 tahun ke atas.

Selain kebiasaan menyikat gigi dan flossing secara teratur, tindakan yang efektif guna mencegah penyakit ini sangat terbatas, kata Shimazaki dari Unversitas Kyushu di Fukuoka, Jepang yang mempublikasikan temuannya dalam Journal of Periodontology.

Penelitian sebelumnya pernah mengungkapkan bukti tentang rendahnya prevalensi penyakit periodontal pada orang yang rajin mengonsumsi  makanan olahan dari produk susu.  Tetapi, riset tersebut tidak mengidentifikasi jenis produk susu yang mana yang paling sigifikan memberikan manfaat.

Dalam risetnya, Shimazaki beserta timnya menganalisa tingkat keparahan penyakit periodontal pada  942 partisipan pria dan wanita berusia 40 hingga 79 tahun.  Pemeriksaan juga dikaitkan dengan asupan sejumlah jenis makanan seperti susu, keju serta produk-produk yang mengandung asalm laktat.

Peneliti menemukan, orang yang secara umum mengalami  penyakit periodontal tahap lanjut adalah mereka yang sedikit mengonsumsi produk makanan yang mengandung asam laktat.  Sedangkan mereka yang mengalami periodontal tahap awal adalah yang rajin mengonsumsi makanan asam laktat seperti yogurt.

Dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi makanan asam laktat, partisipan yang mengonsumsi 55 gram atau lebih yogurt atau minuman asam laktat  per hari  menunjukkan gejala penyakit periodontal yang lebih sedikit. Peneliti juga mencatat bahwa kesimpulan tersebut diambil setelah memperhitungkan berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, merokok, asupan alkohol, frekunsi menyikat gigi, gula darah dan kadar kolesterol.

“Manfaat yang timbul dalam mencegah penyakit  periodontal mungkin didasarkan pada efek probiotik dari lactobacilli yang ditemukan pada makanan yang mengandung asam laktat,”  ungkap Shimazaki seperti dikutip Reuters Health.

Shimazaki menyarankan pentingnya riset lanjutan untuk menganalisa lebih jauh dampak probiotik dari makanan-makanan mengandung asam laktat dengan cara meneliti penyebaran distribusi bakteri asam laktat pada mulut partisipan  berdasarkan jenis makanan yang dikonsumsi.  Riset lanjutan ini juga penting untuk menguji apakah konsumsi yang berlanjut dari makanan-makanan yang mengandung asam laktat akn menghambat perkembangan penyakit periodontal.

Antisipasi Bau Mulut Tak Sedap Selama Puasa

Bau mulut atau dalam istilah medis disebut Halitosis sering kali mengurangi rasa kepercayaan diri. Aroma tak sedap dari nafas yang dihembuskan mulut juga kerap dialami oleh mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa. Lantas, apakah bau mulut harus selalu terjadi selama kita berpuasa?

Menurut pengamat kesehatan pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. Ari Fahrial Syam Sp.PD, sebenarnya bau mulut tidak sedap  tidak selalu terjadi pada seseorang yang sedang berpuasa. Secara normal, apabila mulut kita kering karena air liur yang kurang atau akibat kita kurang melakukan aktivitas berkunyah, akan menyebabkan timbulnya bau mulut tidak segar.

"Hal inilah  yang terjadi apabila kita sedang berpuasa di mana selama 14 jam tidak ada makanan yang kita kunyah dan tidak ada air atau cairan yang kita minum," katanya kepada Kompas.com, melalui pesan elektronik, Selasa (24/7/2012).

Tetapi, kata Ari, sebenarnya bau mulut yang ditimbulkan selama seseorang berpuasa bukan merupakan halitosis yang terjadi akibat kelainan suatu organ. Bau mulut akibat kelainan sesuatu organ dapat terjadi akibat kelainan pada rongga mulut, dari telinga hidung dan tenggorokan (THT), dari saluran pernafasan atau saluran pencernaan. Sebagian besar, sebenarnya penyebab bau mulut tak sedap bersumber akibat kelainan rongga mulut.

Keadaan rongga mulut yang berpotensi untuk menimbulkan bau mulut adalah adanya karies atau gigi berlubang atau adanya sisa akar gigi, karang gigi, peradangan pada gusi (gingivitis), atau penggunaan gigi palsu yang tidak benar.

"Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan juga informasi bahwa penyebab terbanyak bau mulut adalah karena masalah gigi seperti yang disebut di atas maka masalah seputar gigi dan rongga mulut yang ada harus diobati," katanya.

Ari menambahkan, selain masalah rongga mulut, bau mulut yang tak sedap dapat ditimbulkan karena adanya kelainan organ lain. Organ yang dapat menjadi penyebab bau mulut antara lain kelainan pada telingga hidung tenggorokan (THT),organ paru dan saluran pencernaan serta gangguan pada liver.

Kanker pada saluran cerna juga dapat menyebabkan bau mulut tak sedap. Penyakit lain yang dapat menyebabkan bau mulut antara lain penyakit kencing manis dengan gula darah yang tidak terkontrol. Gangguan paru juga dapat menyebabkan bau mulut antara lain karena infeksi paru, baik akut maupun kronik.

Pasien dengan kelainan pada sinus berupa sinusitis juga menyebabkan timbulnya bau mulut tak sedap. Kelainan yang terjadi pada saluran cerna yang dapat menyebabkan bau mulut antara lain radang pada kerongkongan (GERD), tukak pada lambung atau usus dua belas jari dan radang lambung yang disebabkan oleh kuman Helicobacter pylori.

Tips  agar mulut tetap sehat selama berpuasa


Ari berpendapat, agar nilai ibadah berpuasa kita tetap terjaga, maka kesehatan mulut harus selalu diperhatikan. Bau mulut sebenarnya dapat diminimalkan selama berpuasa dengan tetap memerhatikan kebersihan mulut dan mengkonsumsi makanan, minuman dan buah-buahan yang baik untuk kebersihan mulut. Jika ada masalah bau mulut, maka harus dicari apakah kasus tersebut berhubungan karena adanya penyebab lain selain akibat mulut kering karena berpuasa Ramadhan.

Berikut adalah tips menjaga mulut tetap sehat dan segar selama berpuasa, seperti diungkapkan dr. Ari:

1. Memelihara kebersihan mulut dengan menggosok gigi dan lidah setelah  sahur dan setelah berbuka. Jangan menunda gosok gigi untuk tidur terlebih dahulu setelah kita sahur.

2. Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau dengan sikat gigi.

3.  Minum air putih sekitar 8-10 gelas selama kita berbuka dan saat sahur.

4. Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan selama berbuka dan sahur. Beberapa buah-buahan tertentu seperti semangka, bangkuang merupakan buah yang baik dikonsumsi karena banyak mengandung air.

5. Hindari untuk merokok. Dimana rokok memperburuk kebersihan mulut selain itu rokok sendiri menimbulkan aroma yang tidak sedap.

6. Jika kebetulan ada masalah dengan gigi selama berpuasa segera kontrol kepada dokter gigi agar perawatan gigi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.

7. Hindari makanan yang berorama tajam antara lain bawang, petai, jengkol serta  durian.

8. Hindari makanan yang mudah lengket pada gigi seperti coklat, es krim, biskuit dan kue basah lainya. Jika memang tetap ingin mengkonsumsi makanan tersebut segera berkumur atau dibersihkan agar makanan tersebut tidak menempel pada gigi dalam waktu yang lama.
 

Copyright © EdyPk blog - All Right Reserved.