Tampilkan postingan dengan label makanan pedas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label makanan pedas. Tampilkan semua postingan

Cabai Rawit Mampu Meredakan Sakit Gigi

Cabai rawit yang mudah didapat disekitar kita ternyata mampu meredakan sakit gigi. Anda bisa menanam di belakang rumah dan gak perlu tempat yang luas. sakit gigi bisa mengganggu kegiatan anda sehari-hari.

Walaupun dokter adalah tempat kita berkonsultasi yang terbaik, tetapi ternyata ada alternatif lain yang bersifat darurat selain ke dokter yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit gigi, yaitu dengan cabai rawit.

Zat Capsaicin dalam cabai rawit yang bersifat panas mampu meredakan sementara dan mampu mengurangi ketidaknyamanan yang diakibatkan sakit gigi. Zat Capsaicin merupakan kimia nabati dalam cabai yang sebenarnya berfungsi untuk pertahanan diri agar tidak dimakan.

Caranya adalah dengan melarutkan cabai rawit tersebut ke dalam air panas. Kemudian setelah beberapa saat terlarut atau didiamkan sebentar, kemudian dengan menggunakan kapas kita bisa oleskan ke gigi sakit.

Selamat Mencoba. smoga dengan Cabai Rawit, Sakit Gigi anda segera Reda. untuk pencegahan dan pengobatan selalu konsultasikan masalah gigi anda ke dokter.

Antisipasi Bau Mulut Tak Sedap Selama Puasa

Bau mulut atau dalam istilah medis disebut Halitosis sering kali mengurangi rasa kepercayaan diri. Aroma tak sedap dari nafas yang dihembuskan mulut juga kerap dialami oleh mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa. Lantas, apakah bau mulut harus selalu terjadi selama kita berpuasa?

Menurut pengamat kesehatan pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. Ari Fahrial Syam Sp.PD, sebenarnya bau mulut tidak sedap  tidak selalu terjadi pada seseorang yang sedang berpuasa. Secara normal, apabila mulut kita kering karena air liur yang kurang atau akibat kita kurang melakukan aktivitas berkunyah, akan menyebabkan timbulnya bau mulut tidak segar.

"Hal inilah  yang terjadi apabila kita sedang berpuasa di mana selama 14 jam tidak ada makanan yang kita kunyah dan tidak ada air atau cairan yang kita minum," katanya kepada Kompas.com, melalui pesan elektronik, Selasa (24/7/2012).

Tetapi, kata Ari, sebenarnya bau mulut yang ditimbulkan selama seseorang berpuasa bukan merupakan halitosis yang terjadi akibat kelainan suatu organ. Bau mulut akibat kelainan sesuatu organ dapat terjadi akibat kelainan pada rongga mulut, dari telinga hidung dan tenggorokan (THT), dari saluran pernafasan atau saluran pencernaan. Sebagian besar, sebenarnya penyebab bau mulut tak sedap bersumber akibat kelainan rongga mulut.

Keadaan rongga mulut yang berpotensi untuk menimbulkan bau mulut adalah adanya karies atau gigi berlubang atau adanya sisa akar gigi, karang gigi, peradangan pada gusi (gingivitis), atau penggunaan gigi palsu yang tidak benar.

"Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan juga informasi bahwa penyebab terbanyak bau mulut adalah karena masalah gigi seperti yang disebut di atas maka masalah seputar gigi dan rongga mulut yang ada harus diobati," katanya.

Ari menambahkan, selain masalah rongga mulut, bau mulut yang tak sedap dapat ditimbulkan karena adanya kelainan organ lain. Organ yang dapat menjadi penyebab bau mulut antara lain kelainan pada telingga hidung tenggorokan (THT),organ paru dan saluran pencernaan serta gangguan pada liver.

Kanker pada saluran cerna juga dapat menyebabkan bau mulut tak sedap. Penyakit lain yang dapat menyebabkan bau mulut antara lain penyakit kencing manis dengan gula darah yang tidak terkontrol. Gangguan paru juga dapat menyebabkan bau mulut antara lain karena infeksi paru, baik akut maupun kronik.

Pasien dengan kelainan pada sinus berupa sinusitis juga menyebabkan timbulnya bau mulut tak sedap. Kelainan yang terjadi pada saluran cerna yang dapat menyebabkan bau mulut antara lain radang pada kerongkongan (GERD), tukak pada lambung atau usus dua belas jari dan radang lambung yang disebabkan oleh kuman Helicobacter pylori.

Tips  agar mulut tetap sehat selama berpuasa


Ari berpendapat, agar nilai ibadah berpuasa kita tetap terjaga, maka kesehatan mulut harus selalu diperhatikan. Bau mulut sebenarnya dapat diminimalkan selama berpuasa dengan tetap memerhatikan kebersihan mulut dan mengkonsumsi makanan, minuman dan buah-buahan yang baik untuk kebersihan mulut. Jika ada masalah bau mulut, maka harus dicari apakah kasus tersebut berhubungan karena adanya penyebab lain selain akibat mulut kering karena berpuasa Ramadhan.

Berikut adalah tips menjaga mulut tetap sehat dan segar selama berpuasa, seperti diungkapkan dr. Ari:

1. Memelihara kebersihan mulut dengan menggosok gigi dan lidah setelah  sahur dan setelah berbuka. Jangan menunda gosok gigi untuk tidur terlebih dahulu setelah kita sahur.

2. Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau dengan sikat gigi.

3.  Minum air putih sekitar 8-10 gelas selama kita berbuka dan saat sahur.

4. Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan selama berbuka dan sahur. Beberapa buah-buahan tertentu seperti semangka, bangkuang merupakan buah yang baik dikonsumsi karena banyak mengandung air.

5. Hindari untuk merokok. Dimana rokok memperburuk kebersihan mulut selain itu rokok sendiri menimbulkan aroma yang tidak sedap.

6. Jika kebetulan ada masalah dengan gigi selama berpuasa segera kontrol kepada dokter gigi agar perawatan gigi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.

7. Hindari makanan yang berorama tajam antara lain bawang, petai, jengkol serta  durian.

8. Hindari makanan yang mudah lengket pada gigi seperti coklat, es krim, biskuit dan kue basah lainya. Jika memang tetap ingin mengkonsumsi makanan tersebut segera berkumur atau dibersihkan agar makanan tersebut tidak menempel pada gigi dalam waktu yang lama.

Tetap Sehat dan Bugar Saat Berpuasa

Bumi dan langit serta segenap isinya, menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan gemuruh dan sukacita. Kesempatan berpuasa di bulan suci merupakan rahmat bagi insan pilihan yang beriman kepada Allah SWT.

Dari segi kesehatan, berpuasa di bulan suci Ramadhan tidak hanya menyangkut masalah ibadah kepada Sang Khalik. Namun, puasa menyimpan manfaat yang luar biasa bagi tubuh dan kesehatan manusia. Melakukan puasa secara rutin terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Untuk dapat menyerap semaksimal mungkin hikmah serta manfaat yang tersimpan dalam puasa, berikut kiat-kiat yang dianjurkan untuk dilaksanakan saat berpuasa selama bulan puasa:

Mantapkan niat
Segala sesuatu tergantung niatnya. Jika kita niatkan puasa hanya untuk Allah, maka hukum semesta akan berlaku.

Makan sahur dan segerakan berbuka
Secara medis, tubuh mempunyai batas maksimal menahan lapar dan haus. Saat azan magrib tiba, segerakanlah berbuka puasa agar terhindar dari meningkatnya asam lambung. Sahur juga mampu menjaga ketahanan tubuh saat siang hari.

Perbanyak makan buah dan sayur saat sahur
Makanan berserat, seperti sayur dan buah, mudah dicerna tubuh dan dapat membuat perut terasa kenyang lebih lama saat puasa karena gula dalam serat tidak mudah terurai.

Berbuka dengan kurma dan air putih
Kurma memiliki kandungan gizi hampir lengkap dengan komposisi seimbang. Serat tinggi pada kurma mampu mengikat kolesterol dan asam lambung. Adapun air putih membantu proses pelarutan racun dan pengeluarannya dari dalam tubuh melalui urine.

Hindari kopi dan minuman manis
Kopi menstimulasi tubuh untuk sering buang air kecil sehingga air dalam tubuh berkurang. Akibatnya, kita akan kekurangan cairan dan lemas. Sementara itu, minuman manis akan dicerna lebih cepat se-hingga kita akan cepat merasa lapar.

• Porsi yang cukup untuk nasi
Jangan terlalu banyak makan nasi karena membuat kita lemas. Juga jangan terlalu sedikit sehingga kita kekurangan tenaga untuk beraktivitas pada siang hari.

Hindari tidur setelah sahur
Tidur setelah sahur akan menye-babkan perut kembung karena produksi asam lambung yang me-ningkat. Setelah sahur, tubuh mulai mencerna makanan. Aktivitas ini akan berat dilakukan tubuh jika kondisi tubuh tidur. Jika ingin tidur, tunggulah dua sampai tiga jam setelah sahur.

Olahraga ringan secara teratur
Makanan yang masuk dalam tubuh setelah sahur bisa menghasilkan ener­gi optimal jika tubuh dilatih dengan olahraga. Teraturlah berjalan kaki 30 menit atau naik sepeda agar tubuh tetap bugar. Hindari olahraga berat, kecuali pada malam hari.

Dengan menjaga kebugaran, insya Allah kita akan sukses melewati Ramadhan dengan gemilang.

Keju Dapat Membantu Mencegah Diabetes

Ada kabar gembira bagi pencinta keju. Produk olahan susu yang kaya kalsium dan vitamin ini diketahui bisa membantu mengurangi risiko diabetes melitus. Tetapi tentu saja harus diimbangi dengan pola makan sehat serta aktif bergerak.

Penelitian awal yang dilakukan tim peneliti dari Eropa menyebutkan orang yang punya kebiasaan mengonsumsi keju beresiko 12 persen lebih rendah terkena diabetes dibanding orang yang tidak suka keju.

Penelitian yang dimuat dalam the American Journal of Clinic Nutrition ini mengkaji sejauh mana asupan produk olahan susu memengaruhi perkembangan diabetes tipe-2 di delapan negara Eropa.

"Asupan dari total produk susu tidak terkait dengan diabetes. Konsumsi keju yang merupakan salah satu produk susu cenderung memiliki hubungan terbalik dengan diabetes," kata peneliti.

Bagi mereka yang tidak menyukai keju tidak perlu cemas. Karena mengonsumsi susu campuran juga dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah, termasuk produk-produk fermentasi lainnya seperti yoghurt dan susu fermentasi.
Peneliti tidak dapat menjelaskan mengapa korelasi ini ada, tetapi mereka menduga bahwa itu ada hubungannya dengan proses fermentasi yang terlibat dalam pembuatan keju.

Meskipun dalam kesimpulan abstrak peneliti tidak memerinci negara mana yang diteliti, insiden diabetes mungkin akan cenderung lebih rendah bagi mereka yang memiliki gaya hidup lebih aktif. Peneliti juga menegaskan bahwa penurunan risiko diabetes pada populasi secara keseluruhan, semata-mata bukan hanya karena konsumsi keju saja.
Akan tetapi mereka yang sudah terlanjur menderita diabetes melitus, konsumsi keju sebaiknya dibatasi porsinya. American Diabetes Association merekomendasikan keju rendah lemak sebagai pilihan.

Makanan Pedas Dapat Merusak Lambung

Makanan pedas memang membangkitkan selera sekaligus menimbulkan rasa penasaran. Tak heran bila produk keripik pedas berlevel terus diburu orang meski saat menyantapkan mulut serasa terbakar.

Namun mereka yang sudah mengalami masalah pencernaan disarankan untuk menghindari produk makanan yang terlalu pedas.

Ahli pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tidak disarankan terlalu sering mengonsumsi produk makanan yang pedas karena bisa memperburuk masalah pencernaannya.

"Hati-hati untuk yang punya masalah pencernaan," katanya dalam surat elektronik. Ia menceritakan pengalaman pasiennya yang mengalami keluhan lambung setelah mengasup produk keripik pedas. "Setelah saya teropong ternyata ditemukan luka di lambungnya," imbuhnya.

Konsumsi makanan pedas yang terlalu sering dapat menyebabkan permukaan lambung menjadi rapuh dan mudah mengalami luka. Penyakit itu disebut gastritis alias mag, yang terjadi karena adanya peradangan pada lapisan lambung. Pasalnya, lambung yang sering ditimpa makanan pedas mengakibatkan lapisan-lapisannya menipis dan rentan terkena infeksi.

Untuk masyarakarat yang tetap ingin mengonsumsi makanan super pedas, dr.Ari menganjurkan unuk mencampurnya dengan makanan lain supaya efek pedasnya berkurang. "Sebaiknya juga siap-siap dengan obat pelindung dinding lambung atau mukoprotektor," katanya.

Rasa pedas dari cabai berasal dari zat capcaisin, menurut dr.Ari sebenarnya bermanfaat bagi tubuh. Antara lain sebagai penghilang rasa sakit, anti radang, meningkatkan nafsu makan, serta melancarkan buang air besar. Tetapi jika berlebihan tentu berbahaya.

"Dalam praktek sehari-hari saya pun tidak pernah melarang orang untuk tidak makan pedas hanya jangan berlebih-lebih dan bagi yang sedang mengalami sakit di ulu hatinya untuk menghindari sementara," paparnya.

Lebih lanjut ia meminta agar produsen makanan pedas memberikan informasi peringatan di kemasan produknya akan gangguan pencernaan. Ia juga mengharapkan agar rasa pedas dalam produk makanan dibatasi.

Wah berbahaya juga ya kalau terlalu pedas, tapi enak seh.. xixixixii

Efek Menyukai Makanan Pedas

Anda termasuk orang yang sangat menyukai makanan pedas? Sensasi pedas dalam makanan memang bisa membangkitkan selera makan. Namun harus hati-hati, kesukaan terhadap makanan pedas bisa menimbulkan masalah pada lambung.

"Rempah pedas yang ditambahkan ke dalam makanan memang berfungsi untuk memperkaya rasa. Namun, setelah mencapai saluran pencernaan dapat menyebabkan iritasi pada lapisan mukosa lambung," dr. S K Thakur, gastroenterologist dari Moolchand Medcity, India, dikutip dari healthmeup.com.

Makan makanan pedas secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan perut. Alasan utamanya adalah kandungan asam yang tinggi dalam makanan pedas. Meskipun rempah-rempah memberikan sejumlah vitamin dan nutrisi, tapi jika dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak juga berbahaya

Berikut yang bisa muncul saat Anda terlalu sering mengonsumsi makanan pedas.

Asam lambung tinggi
Rempah-rempah pada masakan pada dasarnya merupakan kombinasi zat asam. Ketika terlalu banyak asam, yang sebenarnya juga diproduksi oleh lambung, maka efeknya adalah zat tersebut mulai merusak dinding lambung.

Gastritis
Kondisi ini disebabkan peradangan pada mukosa lambung, membran yang melapisi perut. Banyak orang mengalaminya sesekali, berupa serangan gastritis ringan. Gastritis parah umumnya ditandai dengan gejala seperti muntah, mual, demam, diare, sakit kepala disertai dengan pendarahan pada muntah atau feses.

Bisul perut

Makanan pedas dapat menyebabkan luka pada lapisan mukosa yang sensitif atau di usus kecil, yang disebut duodenum. Atau juga dalam esofagus atau kerongkongan ulkus. Bisul ini menyebabkan rasa sakit luar biasa pada perut, disertai muntah dan penurunan berat badan secara drastis.

Insomnia
Mengonsumsi makanan pedas saat malam hari, sebaiknya Anda kurangi. Terutama, bagi yang sering mengalami masalah sulit tidur. Itu karena, makanan pedas meningkatkan suhu tubuh menjadi tinggi, sehingga memicu sulit tidur.
 

Copyright © EdyPk blog - All Right Reserved.