Tampilkan postingan dengan label anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label anak. Tampilkan semua postingan

Brigadir Avvy Olivia Suka Jajan

EdyPk Blog - Brigadir Avvy Olivia tipikal wanita yang tidak suka makan nasi, dia lebih suka jajan untuk konsumsinya sehari-hari. Bukan menjaga bentuk tubuh atau diet, namun polwan cantik ini memang merasa jengah saat melihat nasi. Selama pendidikan Polwan, hal yang paling mengerikan adalah saat makan.

“Mending saya disuruh lari lapangan dari pada harus menghabiskan nasi waktu makan tiba, inginnya cepat keluar saja dari ruang makan itu,” kenang petugas National Traffic Management Centre (NTMC) Polri itu kepada merdeka.com di Jakarta, Minggu (5/5).

Menurut Avvy, dia lebih suka makanan seperti mie ayam, bakso untuk mengisi energinya setiap hari. “Saya paling suka cokelat dan jajanan seperti anak kecil,” jelasnya.

Avvy mengaku kondisi badannya sempat drop, bahkan sampai berat badannya turun drastis. Masuk rumah sakit, namun dia tidak kapok. Hingga kini, setiap ada siaran lalu lintas di NTMC Polri, Avvy selalu membawa bekal makanan kecil untuk ngemil menunggu jadwal live.

Namun Avvy menghimbau kepada wanita umumnya untuk jangan takut gemuk, yang terpenting selalu menjadi kondisi badan dengan berolahraga. (merdekacom)

Cara Mengencani Duda Dengan Anak

EdyPk Blog - Kencan bahkan menikah dengan duda di masa kini bukan lagi hal tabu. Bahkan, tak sedikit jumlah duda berusia muda dengan anak. Para duda ini pun pantas menjadi incaran si lajang yang mencari pendamping hidup.

Masalah yang kerap muncul adalah, selain punya trauma masa lalu  dengan perceraiannya (entah akibat cerai mati atau cerai hidup) mereka pun punya anak.

Berikut beberapa kiat agar berkencan dengan duda beranak pun bisa sesuai harapan. Sebelum melangkah, perhatikan beberapa hal ini:

* Berikan waktu.
"Jangan libatkan anaknya, kalau Anda dan dia belum serius dengan hubungan asmara ini," saran Gilda Carle, PhD, relationship expert dan penulis buku Don't Bet on the Prince! How to Have the Man You Want by Betting on Yourself. Karena, jika anaknya terlanjur menyukai Anda, lalu hubungan ini berantakan, maka kondisi ini akan sangat mengecewakan anak-anak.

Tapi, Gail Satz, psikolog untuk Today Show mengatakan, "Namun, bukan berarti pasangan menyembunyikan hubungan bersama Anda. Dorong dia untuk jujur tentang hubungan ini. Biarkan si dia menentukan kapan, bagaimana, dan di mana ia mengenalkan Anda. Sebagai Ayah, ia yang paling tahu suasana hati anaknya."

* Sabar.
Jangan berharap dapat sambutan hangat saat pertama kali berkenalan dengan anaknya. Seperti Anda yang menyelidiki reaksi anak pada awal bertemu, begitu juga anak kekasih Anda. Kehilangan ibu sudah sangat sulit untuk mereka, jadi wajar kalau mereka takut kehilangan kasih ayahnya.

* Fleksibel.
Walaupun waktu kencan atau liburan sudah diatur sedemikian rupa, bisa saja berubah total karena anaknya butuh bantuan atau sakit. Bila waktu bentrok, jangan katakan, "Pilih Aku atau anakmu!" itu pilihan sulit, salah-salah ia akan lebih memilih anaknya yang membuat Anda merasa sakit hati untuk hal yang sebenarnya tak perlu terjadi.

* Tetap ciptakan kehidupan sendiri.
Berilah waktu bagi mereka untuk bersama tanpa Anda. Karena itu, Anda perlu punya kehidupan tanpa kehadiran mereka, entah ngopi bersama teman atau melakukan hobi. Jangan mendominasi waktu si dia. Tapi, pastikan kehadiran Anda pada momen penting mereka, seperti ulang tahun anaknya. Bantulah si dia untuk menyiapkan momen penting tersebut.

* Jangan terlalu campur tangan.
Biarkan ayah atau mantan istrinya yang mendisiplinkan anak. Jika memang ada yang tidak Anda sukai dari perilaku anaknya, ungkapkan tapi pilih waktu yang tepat dan bicaralah dalam suasana santai.

* Ingin punya anak lagi.
Jika hubungan kian serius, cari tahu tentang keinginannya memiliki anak lagi. Pada duda dengan anak lebih dari satu, dan memegang peran besar dalam membesarkan anak, terkadang trauma atau lelah kalau harus memiliki anak kecil lagi. Jangan jadikan hal ini sebagai batu sandungan di kemudian hari.

Sekian dulu beberapa Tips Strategi dan Cara Mengencani Duda Dengan Anak, semoga bermanfaat :)

sumber: kompas

Manfaat Musik Bagi Perkembangan Anak

Musik selain terkenal sebagai salah satu jenis hiburan ternyata mempunyai manfaat lain untuk anak-anak. Manfaat musik tidak sebatas untuk bayi baru lahir.

Di hari-hari berikutnya, musik dapat dijadikan sebagai bagian hidup si kecil. Perdengarkanlah musik, sedikitnya tiga kali sehari. Di waktu pagi saat bangun tidur, pengantar tidur siang setelah lelah bermain, hingga sebagai senandung pengantar tidur.

Mendengarkan musik tidak hanya untuk kesehatan fisiknya, tapi juga kesehatan mental dan perkembangan otak atau kognitifnya. Berbasis penelitian, sejumlah ahli menyebutkan bukti-bukti manfaat mendengar musik untuk anak:

1. Meningkatkan kemampuan motorik.
Penulis buku Learning Before Birth: Every Child Deserves Giftedness, Dr Brent Logan, menyatakan, bayi (bahkan janin) yang mendengarkan musik, perkembangan detak jantung dan fisiknya menjadi lebih baik. Irama musik terbukti mampu menstimulus bayi untuk senang bergerak. Respons ini tentunya membantu perkembangan fisik bayi, dalam hal kekuatan, koordinasi dan kontrol motoriknya.

2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Masih menurut Logan, musik bisa membantu perkembangan otak bayi dalam menerima informasi. Kemampuan ini kelak memengaruhi keterampilannya dalam berkomunikasi.

Pakar Neuroscience, Dr Dee Joy Coulter, yang juga penulis buku Early Childhood Connection: The Journal of Music and Moment-Based Learning, mendukung pernyataan ini. Menurut Coulter, permainan yang melibatkan musik akan cepat meningkatkan keterampilan berbahasa anak sekaligus cepat menambah kosakatanya. Kelak ia akan tumbuh menjadi anak yang mampu mengorganisasikan ide serta cepat memecahkan masalah.

3. Memiliki pencernaan lebih baik.
Bayi yang terekspos musik akan memiliki pencernaan lebih baik karena rasa rileks yang diterimanya. Dampaknya, efisiensi metabolismenya meningkat dan akhirnya pertambahan berat badannya lebih baik.

4. Meningkatkan kemampuan matematika.
Menurut hasil penelitian psikolog Fran Rauscher dan Gordon Shaw dari University of California-Irvine, Amerika Serikat, ada kaitan erat antara kemahiran bermusik dengan penguasaan level matematika yang tinggi. Juga keterampilan di bidang sains, ketika kelak anak sudah bersekolah. Musik juga mampu meningkatkan inteligensi spasialnya (kecerdasan ruang) sebanyak 46 persen dibanding anak-anak yang tidak terekspos musik.
 

Copyright © EdyPk blog - All Right Reserved.