Tampilkan postingan dengan label bripda resha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bripda resha. Tampilkan semua postingan

Brigadir Avvy Olivia Suka Jajan

EdyPk Blog - Brigadir Avvy Olivia tipikal wanita yang tidak suka makan nasi, dia lebih suka jajan untuk konsumsinya sehari-hari. Bukan menjaga bentuk tubuh atau diet, namun polwan cantik ini memang merasa jengah saat melihat nasi. Selama pendidikan Polwan, hal yang paling mengerikan adalah saat makan.

“Mending saya disuruh lari lapangan dari pada harus menghabiskan nasi waktu makan tiba, inginnya cepat keluar saja dari ruang makan itu,” kenang petugas National Traffic Management Centre (NTMC) Polri itu kepada merdeka.com di Jakarta, Minggu (5/5).

Menurut Avvy, dia lebih suka makanan seperti mie ayam, bakso untuk mengisi energinya setiap hari. “Saya paling suka cokelat dan jajanan seperti anak kecil,” jelasnya.

Avvy mengaku kondisi badannya sempat drop, bahkan sampai berat badannya turun drastis. Masuk rumah sakit, namun dia tidak kapok. Hingga kini, setiap ada siaran lalu lintas di NTMC Polri, Avvy selalu membawa bekal makanan kecil untuk ngemil menunggu jadwal live.

Namun Avvy menghimbau kepada wanita umumnya untuk jangan takut gemuk, yang terpenting selalu menjadi kondisi badan dengan berolahraga. (merdekacom)

Bripda Lala: Ingin Jadi Polwan, Harus Bisa Jaga Diri

EdyPk Blog - Saat gadis seusianya memilih pekerjaan kantoran, Nurmala Hilda (22) atau akrab disapa Lala memilih jalan menjadi seorang polisi wanita (polwan). Perempuan berpangkat Bripda itu mengaku bangga menjadi seorang pengayom masyarakat.

“Ini karena cita-cita SMA, habis dari dulu seneng aja lihat polwan,” kata Bripda Lala saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (3/5).

Bagi Bripda Lala, polwan merupakan pekerjaan yang mulia. Perempuan yang bertugas di Bidang Propam Polda Jabar ini juga tak segan membagi tips bagi gadis yang ingin mengikuti jejaknya.

“Susah loh masuk polwan, kita harus pinter-pinter jaga diri sebelum masuk polwan, karena banyak tes yang harus dilalui,” ujar anak kedua dari tiga bersudara ini.

Perempuan berkawat gigi ini mengungkapkan, banyak belia yang tak lolos menjadi polwan karena gagal di tes kesehatan.

“Ada kesehatan satu dan dua, termasuk periksa keperawanan. Maaf ya kalau ngomongin itu. Jadi semua yang mau daftar polwan harus virgin. Makanya saya bilang susah masuk polwan,” kata perempuan yang mengaku masih single ini.

Dia juga mengenang saat mengikuti pendidikan Sepolwan pada 2009. Selama enam bulan digembleng, Bripda Lala mengaku banyak mengenal teman-teman dari seluruh Indonesia. “Bisa lebih banyak mengenal dunia baru dan banyak saudara,” ujarnya.

Nah, di akhir wawancara, Bripda Lala mengungapkan ternyata keberhasilannya masuk polwan tak lepas dari didikan keluarganya. Ayah Bripda Lala adalah seorang anggota TNI AD. Sementara saudara sulungnya juga anggota kepolisian yang bertugas di Jakarta.

“Atuh jangan kan bangun pagi, pulang sekolah nggak langsung pulang saja udah dicariin, diteleponin,” kenangnya sambil tertawa tentang disiplin yang diterapkan orangtuanya. (merdekacom)

Demonstran Terpesona Dengan Bripda Lala

EdyPk Blog - Wajah cantiknya selalu menghiasi aksi demonstran di wilayah Bandung dan sekitarnya. Maklum Bripda Nurmala Hilda atau akrab disapa Bripda Lala ini selain memiliki tugas sebagai mengawasi polisi, ia pun harus bisa mengawasi demonstran.

Lala sendiri adalah anggota Bidang Propam Polda Jabar. Tiga tahun sudah perempuan 22 tahun ini menggeluti dunia yang ia cita-citakan sejak SMA ini.

Suka duka menjadi polisi dia rasakan. Begitupun beberapa pengalaman unik saat mengawal demonstrasi. Mungkin karena wajah cantik, perempuan yang hobi berolah raga ini selalu menjadi perhatian.

“Ada sih banyak yang suka isengin, tapi aku diemin dan mencoba senyum aja,” kata Lala, kepada merdeka.com, usai mengawal aksi buruh dalam peringatan May Day di depan Gedung Sate, Bandung, Selasa (1/5).

Menurutnya tidak semua demonstran yang hendak ingin berfoto dengannya adalah iseng. “Jadi aku lihat-lihat dulu. Kalau niatnya baik aku terima aja ajakan fotonya,” ungkapnya dengan ramah.

Lala yang juga menyukai olahraga anggar ini menilai peran perempuan dalam mengamankan aksi demonstrasi adalah hal yang cukup tepat. Karena dengan menurunkan polwan adalah satu strategi paling lembut untuk meredam emosi massa.

“Kita sudah antisipasi dan belajar bagaimana cara meredam massa yang hendak memprovokasi. Ini justru bagian dari tantangan saya,” ujar perempuan yang masih lajang ini.

Pantauan merdeka.com, kendati ribuan massa yang beberapa saat sempat berselisih, namun Barisan jajaran polisi wanita yang berada di depan tetap sabar dan berusaha meredam.

“Massa itu diperkirakan akan mereda bila berhadapan dengan sosok wanita,” tuturnya.

Kendati pengawalan adalah bagian dari tugasnya namun ia tetap mengimbau demonstran bisa melakukan aksi dengan tertib. “Kita cuma mengawal saja, tapi kita juga pengen kalau aksi itu bisa berlangsung damai,” tutur perempuan cantik ini. (merdekacom)

KPK Kerahkan Polwan Cantik Jaga Angie

EdyPk Blog - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta bantuan Polda Metro Jaya untuk mengirimkan beberapa polisi wanita (polwan) untuk ditempatkan di Rumah Tahanan Salemba cabang KPK. Polwan-polwan ini nantinya akan menjaga salah satu tersangka kasus korupsi Wisma Atlet, Angelina Sondakh.

“Kami sudah minta bantuan ke Polda untuk mengirim polwan. Kita sudah minta dan sudah datang kemarin,” ujar Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Jakarta, Senin (30/4).

Bambang menambahkan, soal prosedur keamanan rumah tahanan, KPK sudah menyiapkan mekanisme tersendiri. Seperti apa mekanismenya, nantinya diatur oleh kepala rutan.

“Ada mekanismenya. Nah detil mekanismenya itu, kepala rutan yang bisa jawab,” tambah Bambang.

Di tahanan itu, Angie adalah penghuni kedua setelah terpidana kasus suap Wisma Atlet, Mindo Rosalina Manulang (Rosa). Meski keduanya berada di satu rutan yang sama, KPK menjamin tidak akan ada interaksi di antara mereka.

“Ruang tahanan Angie dan Rosa dipisahkan, tidak berdekatan,” tegas Bambang.

Bambang menambahkan, pemisahan ruang tahanan Angie dan Rosa sangat penting. Sebab, keduanya terkait dalam kasus yang sama yakni dugaan suap pembangunan Wisma Atlet Sea Games di Palembang.

KPK menahan Angie sejak hari Jumat kemarin. Angie ditahan setelah KPK menetapkannya sebagai sebagai tersangka pada tanggal 3 Februari lalu. (merdekacom)
 

Copyright © EdyPk blog - All Right Reserved.