Tampilkan postingan dengan label dinas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dinas. Tampilkan semua postingan

Ops Zebra 2012, Tercatat 29.128 Pelanggaran Lalin di Sumut

EdyPk Blog - Kepolisian Daerah Sumatera Utara mencatat terjadi 29.128 kasus pelanggaran lalu lintas dijajaran wilayahnya. Jumlah pelanggaran sebanyak itu terjadi hingga Sabtu (8/12/2012) atau hari ke sebelas pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2012.

"Sejak 28 November 2012 sampai 8 Desember 2012, Operasi Zebra Toba 2012, pelanggaran lalu lintas sebanyak 29.128," ujar Kasubbid Pengelola Informasi dan Data (PID) Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan via selularnya, Minggu (9/12/2012).

Dari jumlah pelanggaran itu, sebanyak 12.815 dilakukan tilang (tindakan langsung), sedangkan 14.519 pelanggaran hanya diberi teguran oleh petugas dilapangan.

Untuk, korban kecelakaan lalu lintas terdata 125 kasus. Dengan perincian, korban meninggal dunia 46 orang, luka berat 58 orang dan luka ringan 147 orang.

Mirisnya, kerugian material diakibatkan berbagai kecelakaan lalu lintas yang terjadi itu nilainya sudah mencapai Rp 325.870.000,-.

Diingatkan Nainggolan, pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2012 masih akan berlangsung hingga 11 Desember mendatang.

KPK Kerahkan Polwan Cantik Jaga Angie

EdyPk Blog - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta bantuan Polda Metro Jaya untuk mengirimkan beberapa polisi wanita (polwan) untuk ditempatkan di Rumah Tahanan Salemba cabang KPK. Polwan-polwan ini nantinya akan menjaga salah satu tersangka kasus korupsi Wisma Atlet, Angelina Sondakh.

“Kami sudah minta bantuan ke Polda untuk mengirim polwan. Kita sudah minta dan sudah datang kemarin,” ujar Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Jakarta, Senin (30/4).

Bambang menambahkan, soal prosedur keamanan rumah tahanan, KPK sudah menyiapkan mekanisme tersendiri. Seperti apa mekanismenya, nantinya diatur oleh kepala rutan.

“Ada mekanismenya. Nah detil mekanismenya itu, kepala rutan yang bisa jawab,” tambah Bambang.

Di tahanan itu, Angie adalah penghuni kedua setelah terpidana kasus suap Wisma Atlet, Mindo Rosalina Manulang (Rosa). Meski keduanya berada di satu rutan yang sama, KPK menjamin tidak akan ada interaksi di antara mereka.

“Ruang tahanan Angie dan Rosa dipisahkan, tidak berdekatan,” tegas Bambang.

Bambang menambahkan, pemisahan ruang tahanan Angie dan Rosa sangat penting. Sebab, keduanya terkait dalam kasus yang sama yakni dugaan suap pembangunan Wisma Atlet Sea Games di Palembang.

KPK menahan Angie sejak hari Jumat kemarin. Angie ditahan setelah KPK menetapkannya sebagai sebagai tersangka pada tanggal 3 Februari lalu. (merdekacom)

Disoraki Serdadu, Bripda Resha Balas Dengan Senyuman

EdyPk Blog - Bripda Resha Volita punya jurus jitu ketika menghadapi warga yang kesal dengan kondisi lalu lintas. Dia selalu melempar senyum manisnya untuk meredam amarah warga.

Bripda Resha menyadari profesinya sebagai polwan tidak selamanya disambut baik di mata publik. Ejekan, cemoohan, dan teriakan tak pernah dibalasnya dengan emosi. Wanita berparas manis ini selalu berusaha mengendalikan emosinya agar tidak terpancing.

Wanita kelahiran Ungaran, Semarang 10 Oktober 1991 ini, sudah sejak dua tahun lalu bertugas di Ditlantas Polda Jateng. Bripda Resha menempati bagian operasional anggota. Setiap harinya Bripda Resha disibukkan dengan aktivitas menyusun jadwal piket ratusan anggota Satlantas Polda Jateng. Dia juga mengatur penempatan ratusan anggota di titik yang rawan macet.

Ada kejadian unik saat Bripda Resha mengatur lalu lintas di salah satu ruas jalan di Kota Semarang. Di tengah kondisi badan yang mulai lelah karena mengurai kemacetan, melintas lah satu truk yang berisi anggota TNI. Tidak mengerti kesalahan apa yang dilakukan Resha, tiba-tiba dia disoraki.

“Waktu itu pagi-pagi saya sedang tugas piket di jalanan. Sudah capek berdiri tiba-tiba ada truk tentara yang melintas dan mengakibatkan kemacetan di sekitar pasar Ungaran, Kabupaten Semarang. Tiba-tiba sorak sorak dan teriakan keluar dari belasan tentara yang diangkut oleh satu truk itu. Sebetulnya saya kaget dan malu,” tutur Resha saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (25/4).

“Namun karena itu sudah resiko dan tanggungjawab saya harus menahan emosi dan hanya membalas dengan senyuman manis saja,” tambahnya.

Banyak lagi suka duka lainnya yang dirasakan Resha selama menjadi polwan. Namun, wanita yang memiliki hobi voli ini selalu iklas menjalaninya.

“Orang hidup pasti semuanya ada dan mempunyai pengalaman dan riwayat hidup sendiri-sendiri. Dengan pengalaman itu diharapkan kita bisa belajar dan mandiri. Apalagi dengan profesi saya saat ini segala sesuatunya harus dipersiapkan dan direncanakan dengan doa dan usaha keras,” tutur Resha.

Resha yang saat ini masih hidup melajang berharap mendapatkan pendamping hidup yang mengerti profesinya dan setia.

“Yang penting sayang perhatian trus setia dengan saya,” tutup Resha mengakhiri perbincangan sambil tersenyum sumringah.(merdekacom)

Bripda Dyan, Si Ayu Tukang Periksa Polisi Pria

EdyPk Blog - Wajah Bripda Dyan Pusphitaloka Arthiandy, secantik namanya. Dara manis kelahiran Maros 22 Juli 1987 ini bertugas di Sub Direktorat Penegakan Hukum (Gakum) Ditlantas Polda Jateng. Tugasnya pun cukup berat, memeriksa polisi lalu lintas yang melanggar kode etik.

“Jika dihadapi wanita, pria cenderung akan lebih mengerti dan menerima penjelasan karena faktanya proses pendekatan yang dilakukan sosok wanita berbeda dan sangat lain dengan pendekatan dan pemeriksaan yang dilakukan polisi laki-laki,” ujar Dyan.

Hal itu disampaikan dia di sela-sela peringatan hari Kartini bertajuk ‘Wanita Abad Ini’ di Mall Ciputra Kawasan Simpang Lima Kota Semarang, Jateng, Selasa (24/4). Dalam acara itu, Dyan pun ikut berlenggak-lenggok dalam balutan kebaya bersama para Polwan cantik lainnya.

Sikap disiplin dan tegas, diturunkan sang ayah yang merupakan anggota TNI AD. Ayahnya, Peltu M Subandi bertugas di Kodim Kota Solo, Jateng. Sementara ibunya, Enik  Yuniarti, adalah ibu rumah tangga. Dari ibunya, Dyah belajar menjadi feminim dan lembut.

Menurut Dyan, emansipasi bukan berarti wanita harus meninggalkan kodratnya. Tugas dan pekerjaan tidak boleh membuat seorang ibu menelantarkan anak-anaknya. Sebagai wanita Dyan pun memimpikan memiki keluarga dan membesarkan anak-anak.

“Emansipasi bagi saya adalah kesetaraan antara pria dan wanita. Buktinya dengan pekerjaan dan bidang profesi saya, wanita tidak selalu menjadi obyek penderitaan pria. Saya selalu bekerja memeriksa berbagai bentuk kesalahan polisi pria. Namun di sisi lain saya tidak boleh melupakan kordrat saya yang nantinya harus melahirkan dan mengasuh anak saya kelak nanti,” kata dia.

Dyan mengaku sudah mempunyai calon suami yang juga seorang polisi. Saat ini sang arjuna berpangkat Briptu dan bertugas di Polresta Solo. Karena jaraknya jauh, Dyan pun mengandalkan kontak-kontak via telepon dan jejaring sosial.

“Pacar ada. Dia bisa mengerti pekerjaan saya yang tukang periksa pelanggaran polisi pria karena kita berprofesi sama-sama di polri. Walaupun jauh, tidak masalah karena kita masih bisa sering ketemu juga. Kuncinya kan ada di kepercayaan,” seloroh Briptu Dyan.

Profesi yang Dyan tekuni sebagai polisi yang memeriksa polisi pria membuktikan kini wanita sudah setara dan sejajar dengan pria. Namun, yang selalu menjadi pegangan dan prinsip hidupnya, jangan sampai seorang wanita lupa akan kodratnya.

“Wanita sekarang mandiri, karir tidak kalah dengan prestasi pria. Malah kadang wanita lebih memimpin dan mumpuni. Namun perlu diingat wanita tidak bisa melupakan kodratnya sebagai seorang pengasuh dan pendamping hidup laki-laki,” tutup Dyan yang hobi berenang ini.

sumber: merdekacom

Tips Menghindari Cap Sombong Dalam Pergaulan

EdyPk Blog - Salah satu hal yang bisa membuat kita terkesan sombong di hadapan orang lain adalah saat kita bertemu dengan teman lama. Mungkin saja kita benar – benar lupa dengan nama teman kita tersebut.

Apabila kita langsung saja bilang kita sudah lupa kepada teman lama kita, mungkin dia akan menganggap kita adalah orang yang sombong, dan mudah melupakan teman. Setiap manusia pasti ada kekurangan & kelebihannya masing - masing. Harap maklum aja lah.. ahahaa

Apa yang akan terjadi kalau tiba-tiba ada seseorang yang langsung membrondong kita dengan berbagai pertanyaan.

Alamak, hancur barang tu sampai - sampai bisa mati berdiri kalau kita tiba - tiba mengalami hal tersebut, padahal kita tidak ingat kepada orang itu. Kalau langsung bilang siapa sih kamu aku sudah lupa, takut dikatai sombong dan pikun. ahahaaa

Kali ini saya akan share sedikit cara untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya kita menggunakan jurus jitu pada saat bertemu teman lama, dan tidak terkesan sombong.

1. Tenangkan diri kita dan jawab semua pertanyaan, kalau emang sesuai dengan diri kita.
2. Coba menebak dengan melihat gaya berpakaian, cara berbicara, atau yang lainnya
3. Apabila kita membawa teman, perkenalkan teman kita, maka biasanya dia akan menyebutkan namanya saat berkenalan.
4. Apabila semua hal tersebut tidak mampu mengatasi, barulah kita mengungkapkan yang sebenarnya, tapi jangan terburu-buru. Lakukan dulu pembicaraan yang terkesan bersahabat dan rendah hati
5. Ungkapkan kata maaf saat kita mengatakan kalau kita tidak bisa mengingat siapa teman kita itu.

Nah kalau lima hal tersebut dilakukan maka kita tidak akan terkesan sombong walaupun kita lupa pada teman lama kita. Semoga artikel mengenai agar tidak terkesan sombong dalam bergaul.

Sekian dulu informasi Tips Menghindari Cap Sombong Dalam Pergaulan, semoga bermanfaat ya.

Merasa Dizalimi, Siswa SMK 5 Telkom Mengadu ke Koalisi NGO HAM

EdyPk Blog - Puluhan siswa SMK 5 Telkom Banda Aceh datang ke kantor Koalisi NGO HAM, untuk mengadukan berbagai hal yang selama ini terjadi di sekolah mereka, Kamis (11/10). Para siswa merasa ditekan dan dizalimi oleh kepala sekolah itu dengan berbagai masalah seperti pemukulan, kewajiban beli laptop dan lainnya.

Dihadapan Koordinator Koalisi NGO HAM Zulfikar Muhammad, para siswa mengadukan tindakan semena-mena yang dilakukan oleh Dra. Dahliana, MPd selaku kepala SMK Negeri 5 Telkom Banda Aceh. Seperti siswa tahun ajaran 2010 diwajibkan untuk membeli laptop seharga Rp 3.500.000 plus modem merek venus.

Siswa juga mengadukan masalah pengutipan uang qurban sebesar Rp 50.000. sifatnya wajib. Sumbangan wajib beli alat musik sebesar Rp 30.00 per siswa. Tahun sebelumnya juga ada kewajiban setiap orang tua siswa membeli hp Flexi via sekolah seharga Rp 200.000 per buah. Dengan alasan untuk memudahkan komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Namun dalam pelaksanaannya, program tersebut tidak berjalan sama sekali.

“Tidak semua dari kami mampu membayar dana-dana itu pak. Sebab ada juga yang miskin. Kami sudah tidak tahan lagi dengan kondisi seperti ini,” ujar salah seorang siswa.

Dalam diskusi itu juga beberapa siswa mengaku pernah dikerasi secara fisik oleh pihak sekolah. Seperti disepak, di tinju, di pukul dengan ranting, digunduli. Hal aneh lainnya, menurut para siswa adalah, wakil kepala sekolah adalah guru honorer. Bendahara komite juga guru honor.

Masalah lainnya yang diadukan oleh siswa adalah penggunaan lab komputer yang sebelum aksi tidak bisa diakses oleh siswa. Koneksi internet yang tidak aktif dan baru diaktifkan baru-baru ini setelah datang pengawas sekolah.

Paska para siswa melakukan demo ke Dinas pendidikan, Pemuda dan Olahraga, siswa yang ikut demo juga diancam akan dikeluarkan dari sekolah. Juga diancam akan ada pengurangan nilai bagi siapapun yang melakukan aksi unjuk rasa.

Dalam diskusi yang berlangsung lebih dua jam itu, para siswa meminta agar kepala sekolah yang ada sekarang segera diganti. Manajemen sekolah diperbaiki.

Direktur Koalisi NGO HAM, Zulfikar Muhammad, mengatakan pihaknya akan mempelajari apa yang diadukan oleh siswa SMK 5 Telkom. Untuk itu dia minta kepada para siswa itu untuk bersabar dan kembali bersekolah seperti biasa.

“Kami akan pelajari aduan ini. Adik-adik bersabar dan sekolah saja seperti biasa. Kita akan bantu menyelesaikan masalah ini,” kata Zulfikar. (Theglobejournal)

Siswa SMKN 5 Telkom Banda Aceh Desak Disdik Copot Kepsek

EdyPk Blog - Puluhan siswa SMKN 5 Telkom Lampineung, Banda Aceh, berunjuk rasa ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Banda Aceh, Selasa (9/10) pagi. Mereka mendesak Kadisdikpora mengevaluasi kinerja Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 5, Dra Dahlia MPd, dan mencopotnya dari jabatan. Karena dituding menjalankan aturan sekolah secara semena-mena.

Puluhan siswa yang menyambangi Disdikpora Banda Aceh sekitar pukul 10.00 WIB itu, berasal dari semua perwakilan siswa, mulai kelas 1 hingga kelas 3. Bahkan, mereka sengaja tidak mengikuti proses belajar mengajar, karena ingin menyampaikan uneg-unegnya itu ke Kadisdikpora Banda Aceh.

Aspirasi itu, di antaranya mengenai uang pembangunan yang dianggap memberatkan siswa. Karena dari tahun ke tahun terus meningkat dari Rp 150 ribu hingga menjadi Rp 350 ribu. Mereka juga memertanyakan status Wakil Kepala SMKN 5 yang merupakan tenaga honorer, dan pemutasian sejumlah guru. Kehadiran puluhan siswa itu selanjutnya disambut Kadisdikpora Kota Banda Aceh, Syaridin SPd MPd yang memersilakan 12 orang perwakilan siswa mengemukakan aspirasi mereka.

Pertemuan yang melibatkan pihak Disdikpora dan dewan guru SMKN 5 itu dilakukan tertutup selama dua jam, dan setelah itu, para siswa pun membubarkan diri tanpa ada kejelasan.

Syaridin mengatakan, persoalan yang terjadi antara siswa dengan Kepsek SMKN 5 Banda Aceh, menurutnya hanya miskomunikasi. “Setelah perwakilan siswa dari semua jenjang itu kami hadirkan terungkap bahwa persoalan yang mereka tuntut hanyalah hal sepele, seperti kewajiban membeli laptop serta masalah pemutasian guru, dan sejumlah masalah lainnya,” kata Syaridin.

Mengenai status guru honor yang menjadi Wakil Kepsek SMKN 5, menurut Syaridin, selama ini tidak ada ketentuan yang mengatur dan melarang guru PNS atau guru honor yang menjadi kepala sekolah. Sehingga hal itu bukan persoalan.

Sementara Kepsek SMKN 5 Banda Aceh, Dra Dahlia MPd menyebutkan, aksi siswanya kemarin itu ada yang menunggangi. “Saya menduga kuat ada yang menunggangi. Karena, apa yang dituding para siswa itu tidak beralasan,” ujarnya. (Serambi Indonesia)
 

Copyright © EdyPk blog - All Right Reserved.