EdyPk Blog -
Peraturan dibuat agar sesuatu yang telah direncanakan dapat
berjalan sesuai dengan harapan. Siapakah yang membuat peraturan ? tentu saja peraturan dibuat oleh
seorang penguasa atau
pemimpin. Apa jadinya kalau dunia tanpa aturan ? Jangan harap deh. Hancur barang tu ahahaaa
Dalam hal
menegakkan aturan, banyak sekali perubahan yang terjadi, ada yang dengan sengaja menyelewengkan, ada yang dengan sembunyi – sembunyi
mengubah isi peraturan, ada yang mengatas namakan
peraturan untuk mencapai tujuan pribadi.
Contoh nya pada sebuah perusahaan
swasta ataupun
BUMN. Banyak sekali peraturan yang dilandasi dengan
sentiment pribadi. Seseorang dengan suka rela ingin memperjuangkan
nasib rekan-rekan buruh, maka dibentuklah
Serikat Pekerja. Karena aksinya yang dianggap menentang kebijakan perusahaan, maka dia diasingkan dan bahkan dengan berbagai
cara dimasukkan ke penjara.
Mungkin karena mereka merasa memiliki banyak uang. Setelah aktifis tersebut masuk penjara, terang saja aktifitas anggota Serikat Pekerja terhenti dan lumpuh. Sedangkan di perusahaan tersebut masih ada seorang kakaknya dari si aktifis yang masuk penjara. Karena telah menganggap adiknya adalah seorang penghianat, maka sang Kakak mendapat efek yang lumayan besar.
Dalam hal yang bersifat kelalaian seolah-olah dibesar – besarkan, dalam hal
perijinan dipersulit, dalam hal prestasi kerja dan perkembangan karier terhambat. Itu semata – mata bukan karena sang Kakak melanjutkan kegiatan adiknya ( menjadi aktifis ) tapi karena sakng benci nya
pihak management kepada si aktifis, sehingga melampiaskannya kepada orang – orang terdekatnya.
Hal yang seperti itu bukanlah sebuah
proses penegakkan aturan, tapi hanyalah sebuah
sentiment pribadi seseorang kepada
seseorang. Tentunya kita sudah banyak menemukan contoh lain dalam hal ini. Dal mungkin hal seperti ini akan terus terjadi dan terulang lagi di masa datang.
Sekian dulu informasi
Sentimen Pribadi vs Peraturan, Jagoan Mana?, semoga bermanfaat ya.